Rabu, 08 April 2020

Berapa Peluang Anda Terkena?

Masih dalam suasana #dirumahaja, kali ini saya akan berbagi analisa saya tentang kategori orang Indonesia yang berpeluang terinfeksi virus Corona.

Sumber : alodokter.com

Sebelum saya lanjutkan, saya mau menggarisbawahi di sini bahwa ini hanyalah opini belaka. Anda boleh memercayainya atau tidak sama sekali.

Dan mohon maaf ini agak sensitif (mungkin ya) sebab menyangkut tingkat ekonomi. Saya nyatakan di awal agar siapapun yang membaca bisa paham terlebih dahulu maksud saya.

Langsung to the point. Per 8 April 2020, masyarakat kelas menengah ke
atas lebih berpeluang terkena Covid-19 dibanding mereka yang kelas menengah ke bawah. Mengapa?

Jawabannya adalah karena kelas menengah ke atas lebih mampu naik pesawat.

Bagi Anda yang bisa menangkap maksudnya, mungkin kita sepakat. Bagi yang belum jelas, berikut penjelasannya.

Pertama, Covid-19 tiba di Indonesia karena ada penularan dari warga asing atau warga Negara Indonesia yang pulang dari negara luar. Mereka sebagian besar pergi ke Indonesia menggunakan pesawat. Tidak lain mereka menjadi pembawa (carrier) virus.

Kedua, carrier tersebut interaksi dekatnya adalah kepada mereka yang sesamanya (dalam hal ekonomi) seperti keluarganya, temannya, rekan bisnisnya, dan sebagainya.

Tapi tidak hanya itu, tempat-tempat yang dikunjunginya yang bisa menjadi tempat penularan adalah tempat-tempat kelas menengah ke atas. Misalnya hotel, restoran, tempat rekreasi, dan lain sebagainya. Akhirnya, orang-orang di luar sana yang mampu mengunjungi tempat-tempat itu punya potensi tertular.

Ketiga, masyarakat menengah ke bawah nampaknya memiliki imunitas (daya tahan tubuh) yang relatif kuat. Mereka lebih sering bersinggungan dengan bakteri, virus, dan lainnya di lapangan.

Dalam hal makan misalnya, atau bekerja, mereka sudah terbiasa menyentuh atau berinteraksi dengan hal-hal yang kurang higienis. Selain itu mereka umumnya tipikal yang bekerja keras hingga keluar keringat.

Berbeda dengan masyarakat menengah ke atas yang cenderung setiap hari makan dengan peralatan yang higienis, minum obat-obatan untuk vitamin, bekerja di bawah AC, dan lainnya. Sekali imun mereka diuji, ya sudah.

Kita bisa lihat contohnya, di media masa. Mereka rata-rata yang terkena adalah orang-orang menengah ke atas. Iya tidak?

Itulah alasannya mengapa masyarakat kelas menengah ke atas lebih berpotensi untuk saat ini. Untuk saat selanjutnya bisa berbeda.

Saya sangat bangga kepada bapak ibu yang masih bekerja demi kebutuhan hariannya. Yang ke luar rumah, pasar, jalan. Anda luar biasa, tetap menjaga diri, dan santuy.

Tapi perlu diingat. Kita belum mengetahui selanjutnya. Dunia ini begitu kompleks. Siapapun bisa menjadi carrier atau terpapar. Karena peluang hanyalah sebuah bobot kemungkinan.

Tidak ada komentar: