Minggu, 18 September 2016

Fisika di Tengah Perkembangan Teknologi

Sewaktu SMA, ada beberapa pertanyaan yang mengusik pikiran saya. Pertanyaan itu berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar hingga masyarakat. Ada pertanyaan dari teman, “Fisika itu buat apa?” Lalu ada lagi pertanyaan dari Ibu-ibu, “Kamu kuat di fisika?” Kemudian muncul pertanyaan dari mahasiswa baru, “Kok Cuma fisika?”




Sehubungan dengan itu, kenyataan saat ini adalah bahwa dunia terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seluruh umat manusia mengakui hal itu. Grafik perkembangannya menunjukkan kurva parabolik. Artinya kemajuannya semakin pesat. Dari berbagai pertanyaan dan kenyataan itu, muncul pertanyaan baru dari pikiran saya, “Jadi, apakah saat ini fisika itu masih berguna? Aplikasinya apa saja?” Pernahkah anda mendapati pertanyaan tersebut? Jika ya, inilah saatnya anda menjawab.

Berikut ini akan saya tunjukkan berbagai kontribusi fisika mulai dari hal sepele hingga hal yang tak mungkin, terutama dalam hal teknologi.

1.       Kacamata

Siapa sih yang nggak tahu kacamata? Ya, kacamata adalah alat bantu mata untuk melihat. Jika anda pikirkan, memang kacamata se-wow apa sih? Hanya sepasang kaca yang memiliki penyangga untuk telinga di ujung-ujungnya. Tahukah anda, benda sepele seperti ini saja dibuat berdasarkan ilmu fisika, yaitu optik. Hingga saat ini terdapat berbagai jenis kacamata. Ada kacamata optik, kacamata hitam, kacamata pelindung, hingga kacamata pintar yang terus dikembangkan.

2.       Pembangkit Energi

“Dimana ada energi, disitu fisika terlibat.” Inilah pepatah saya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa setiap anda belajar fisika, pasti ujung-ujungnya ada pembahasan energi. Fisikalah yang mendasari pembangkit energi yang sampai saat ini sepertinya anda tidak akan mampu bertahan hidup dalam kenyamanan jika ini tiada. Pembangkit energi ini pada prinsipnya adalah memanfaatkan bentuk energi satu untuk diubah ke bentuk energi lain yang siap pakai. Hingga sekarang, sudah ada bermacam-macam pembangkit energi seperti pembangkit energi dari tenaga air, angina, surya, nuklir, dsb yang hingga saat ini terus dikembangkan.

3.       Radioterapi Kedokteran

Tak hanya di lingkup sains, di bidang kedokteran pun fisika memberikan kontribusi yang besar. Yang terpopuler saat ini adalah radioterapi. Radioterapi pada prinsipnya adalah menggunakan radiasi yang bersumber dari energy radioaktif untuk perlakuan tertentu seperti membunuh sel liar atau mendeteksi objek. Ini pun berasal dari ilmu fisika, yaitu fisika radiologi.

4.       Penjelajahan Antariksa

Inilah teknologi yang seperti tak mungkin untuk manusia. Dimulai dari pengamatan luar angkasa, peluncuran satelit, penjelajahan bulan dan planet, itu semua tak akan mungkin dilakukan tanpa ilmu fisika. Dan anda akan membayangkan bahwa penjelajahan antariksa hanya melalui ilmu fisika yang tinggi saja. Namun tahukah anda, perhitungan pergerakan robot dari bumi ke mars saja menggunakan ilmu fisika yang paling dasar, yaitu mekanika gerak parabola!

Itu adalah beberapa dari berbagai kontribusi fisika di tengah perkembangan teknologi saat ini. Luar biasa bukan? Oleh karena itu, jika anda mendapati pertanyaan, “Fisika itu buat apa?” Anda tak akan ragu lagi menjawabnya. Kemudian pertanyaan, “Kok cuma fisika?” Lah, memangnya kenapa? Justru inilah ilmu yang futuristik. Mereka hanya belum tahu seberapa hebatnya fisika. Atau mereka hanya mengetahui fisika hanya sebatas rumus-rumus saja.




Referensi :


Anonim, 2016, Radioterapi, https://id.wikipedia.org/wiki/Radioterapi, diakses pada 13 September 2016.

Anonim, Fisika, https://id.wikipedia.org/wiki/Fisika, diakses pada 19 September 2016.

Tidak ada komentar: