Monday, January 27, 2020

Teori Hidup Ideal

Kita dilahirkan ke dunia ini membawa sebuah tujuan, goal, yang harus dicapai. Apa tujuan hidup kita? Menjadi sukses, kaya, sejahtera? Itu memang menjadi hal yang selalu dikejar oleh manusia pada umumnya. Tapi ingatlah bahwa tujuan hidup manusia adalah menjadi hamba yang berkualitas, hamba yang sebenar-benarnya untuk Allah Ta'ala, Tuhan kita. Bahasa kerennya adalah beribadah.
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.
Q.S. Az Zariyat : 57
Secara teori, beribadah kepada Allah Ta'ala adalah hal yang mudah. Kita cukup meningkatkan hubungan yang baik kepada Allah Ta'ala (hablumminallah) dan sesama manusia (hablumminannas). Kedua aspek ini harus seimbang, sehingga dapat kita tuliskan persamaan kesetimbangan amalan ideal sebagai
Nhablumminallah = Nhablumminannas
di mana Nhablumminallah adalah
proper quantity amalan kepada Allah dan Nhablumminannas adalah proper quantity amalan kepada sesama manusia. Penjabaran persamaan tersebut menggunakan konsep ruang Hilbert (ℋ) - bahkan dimodelkan mirip mekanika kuantum - adalah
∫ 𝜓*𝜌a(x0x1x2x3𝜓 dx0...dx3 = ∫ 𝜓*𝜌s(x0x1x2x3𝜓 dx0...dx3
dengan syarat
𝜌a(x0x1x2x3) ≠ 𝜌s(x0x1x2x3)
di mana 𝜌a merupakan densitas amalan hablumminallah, 𝜌s adalah densitas amalan hablumminannas, dan 𝜓 adalah fungsi gelombang keadaan seseorang. Amalan diintegralkan untuk seluruh dimensi x0x1x2x3, yaitu 1 dimensi waktu dan 3 dimensi ruang sepanjang seorang manusia hidup.

Sebagaimana dalam mekanika kuantum, keadaan partikel direpresentasikan oleh 𝜓. Begitu pula keadaan seseorang digambarkan oleh 𝜓 miliknya. Jadi, kualitas seseorang ditentukan oleh bentuk 𝜓 masing-masing. Maka, bentuklah 𝜓 kalian sesuai dengan karakter kalian agar tercipta kualitas yang maksimal.

Teori ini adalah ekstraksi pemodelan mekanika kuantum. Manusia dianalogikan sebagai partikel. Tetapi bedanya dengan partikel kuantum, manusia dapat mengubah keadaan dirinya sendiri. Sebagaimana difirmankan
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.
Q.S. Ar Ra'd : 12
Yang lebih penting lagi itu semua adalah melaksanakan. Teori hanyalah teori, melaksanakannya adalah hal yang jauh lebih realistis dan nyata dalam memberikan manfaat.

Sumber inspirasi : KPA saat sedang membahas tentang hakikat shalat.

No comments: