Jumat, 19 Desember 2014

Khaataman Nabiyyiin Terluruskan

Masih banyak orang kurang tepat dalam memahami Khaataman Nabiyyiin. Jika pemahaman ini terus diyakini, maka dunia ini akan seperti sebuah barang rusak yang tidak akan digunakan lagi oleh pemiliknya. Karena jika itu yang terjadi, berarti Allah tidak lagi memberikan perhatian-Nya kepada manusia; dan diutusnya nabi Muhammad s.a.w. menjadi percuma, dikarenakan tidak ada komunikasi antara Allah dan hamba-Nya.

Empat belas abad kurang manusia terjebak dalam pemahaman Khaataman Nabiyyiin yang kurang tepat. Mereka menganggap bahwa saat ini tidak akan ada lagi seorang nabi, nabi apapun itu. Nabi Muhammad telah wafat, pintu kenabian tertutup. Begitukah Allah membiarkan hamba-Nya tersesat? Mengapa? Karena orang-orang memahami Khaataman Nabiyyiin sebagai penutup para nabi.

Jumat, 30 Mei 2014

Puisi "Obat Kebingungan"

Kebingungan itu datang
Dengan tiba-tiba tanpa diundang
Dia membuatnya galau
tak ada gairah hidup
Namun saat obat itu datang
Hiduppun terasa bangkit kembali

[Aswadi Setiawan]

Minggu, 04 Mei 2014

Puisi "Ibuku Yang Jauh di Pekanbaru"

Ibu...
Ibu...
Ibu...
Ibu...

Oh Ibuku...
Wahai Ibuku yang jauh di Pekanbaru
Aku merindukan wajahmu yang bersinar itu...
Oh Ibundaku...
Andai kita selalu dekat

Oh Ibuku...
Ibu yang telah melahirkanku
Meskipun dengan melewati jendela...
Aku selalu bangga padamu...

Oh Ibuku...
Andai kita selalu dekat
Tapi...
Walaupun laut memisahkan kita...
Do'a kita kan selalu menyatu...

[Muhammad Sulaiman Feroz]

Puisi "Presidenku"

Presidenku...
Presiden yang dulu berjanji...
Berjanji untuk maju...
Maju memenuhi janji

Namun...
Apa yang terjadi...
Janjimu tak kau tepati satupun...
Apa yang terjadi pada presiden ini...

Wahai pemimpinku...
Berubahlah seperti dulu...
Agar bisa membanggakan aku...
Berubahlah pemimpinku...

[Muhammad Sulaiman Feroz]

Pantun "Buah Durian"

Buah durian buah kenanga
Sungguh enak jika dirasa
Berbaik budilah di dunia
Nanti berjumpa di alam sorga

Tegak perkasa gunung Himalaya
Terhampar luas samudra Pasifik
Janganlah anda merasa kaya
Sebelum jiwa raga tegak terdidik

[Muhammad Sulaiman Feroz]

Senin, 28 April 2014

Math n' Logic

Nih, buat yang ber-logika & IQ tinggi.



Reverensi :
  • Math n' Logic SMA Izada 2011
  • Math n' Logic SMA Izada 2012
  • Olimpiade Matematika SMP Kota Tangerang Selatan 2012
 
[Said Ahmad]

Rabu, 23 April 2014

Puisi "Sesuatu Tak Permanen"

Semua orang pasti pernah ceria dan bahagia
Tapi kadang - kadang keceriaan itu hanya sementara
Mengapa, mengapa, keceriaan itu hanya sementara ?
Padahal semua orang ingin hal itu selalu ada dalam hidup ini

Ya Rob-ku, aku memohon kepadamu
Berikanlah kepadaku keceriaan dan kebahagiaan yang abadi

[Aswadi Setiawan]

Puisi "Galau"

Mengapa di dunia ini ada kata galau
Mengapa kata itu selalu ada dalam pikiranku
Padahal kata itu membuatku menjadi orang yang patah semangat
Oh Tuhanku, hilangkanlah kegalauan ini dari dunia dan diriku

[Aswadi Setiawan]

Puisi "Kagumku"

Pertama kali ku datang ke duniamu
Aku merasa asing bagimu
Namun ketika dirimu menyapaku dengan senyuman
Semua kata asing itu hilang dengan seketika

Kita pun menjadi akrab dan bercanda tawa bersama
Cinta teman dan sahabat lebih besar daripada cinta pacar atau saudara

Inilah aku orang yang biasa - biasa saja
Yang sewaktu - waktu ada salah dan kata - kata kasar
Diriku hanya mampu katakan maaf

[Aswadi Setiawan]

Puisi "Saudara Penghancur"

Semua keinginanku telah kau ambil
Semua harapanku telah kau hapus
Semua cita - citaku telah kau hancurkan
Tetapi dirimu tak pernah merasa salah

Dirimu tak memiliki kasih sayang
Hatimu tak memiliki keterangan

Akan tetapi jika ku mengingat kebaikan ibumu
Semua rasa itu hilang dengan seketika
Cinta saudarapun kembali
Dan kita tertawa bersama lagi

[Aswadi Setiawan]

Puisi "Sang Pemimpi"

Ku tak sadar akan semua hal yang pernah kualami
Semua itu, bagaikan hari tanpa warna
Aku merasa hidupku tak ada artinya
Bila ku hanya berdiam dan tak melakukan apapun

Aku ingin menjadi orang yang dapat merubah dunia ini
Nyaman dan tak ada ketakutan, kegelisahan, dan putus asa
Ku ingin menjadikan tanah airku penuh dengan kedamaian
Akulah sang pemimpi


[Aswadi Setiawan]

Puisi "Kini"

Melihat tawamu, senyummu, aku jatuh cinta
Namun melihat sifatmu aku kecewa
Mengapa kau buatku menderita
Dahulu kita bersama, tertawa gembira

Kini kau jauh berbeda
Cintaku yang dulu telah hilang
Dan hanyalah kebencian yang terpendam

[Aswadi Setiawan]

Selasa, 22 April 2014

Gallery

Kamis, 17 April 2014

Gallery

Jumat, 28 Maret 2014

Puisi "Awal & Akhir"

Sungguh malam yang indah
Awalku berjumpa denganmu
Serasa aku berada di surga
Kesejukan lahir dan batin menyelimutiku

Waktu seakan melambat
Angin berhembus sepoi - sepoi
Bulan seakan mendekat dan membesar
Inikah pertanda hal itu ?

Dimataku kau begitu sempurna
Langkahmu dan gerak - gerikmu
Ucapanmu yang lembut
Membuat damai, tenang dan tenteram

Namun itu telah berlalu
Kini kau sungguh berbeda
Bagaikan siang dan malam
Mengapa kau bisa berubah ?

Akankah kau terus seperti ini ?
Sungguh perbedaan yang keterlaluan
Sekarang, kita pun terlalu jauh
Bagaikan timur dan barat

Kini, sifatmu tak seindah dulu
Yang selalu tersenyum dan tertawa
Dan kini keinginanku hilang seketika
Batinku hancur bagaikan debu

by : Said Ahmad

Kamis, 27 Maret 2014

Seloka "Ejekan Tak Termaafkan"

Hanya Beo yang berkicau
Sepatah katapun tiada diucap
Cobaan ini membuatku kacau
Mungkinkah manusia itu biadab ?

Sepatah katapun tiada diucap
Dibalaskan beribu-ribu kali
Mungkinkah manusia itu biadab ?
Mengapa nasibku seperti ini ?

Dibalaskan beribu-ribu kali
Yang tak mengerti apa yang dikata
Mengapa nasibku seperti ini ?
Tak apalah, ini belum seberapa

by : Said Ahmad

Kamis, 20 Maret 2014

Puisi "Kepergian Abadi"

Berdiam diri dalam renungan
Meluapkan segala yang ada
Tersembunyi di dalam lubuk hati
Kenapa... kenapa ini terjadi

Suasana diliputi kesunyian
Hanya suara tetesan air
Yang terjatuh dari si bola hitam
Sebagai pertanda kekacauan diri

Tiada sesuatu bisa menghapuskan
Adakah suara terdengar oleh kalian
Andaikan waktu dapat kembali
Pasti tiada terjadi hal seperti ini...

Ya Tuhan... Dengarkanlah!
Aku ingin menjumpai mereka
Walau... hanya dalam mimpi...

by : Said Ahmad