Jumat, 28 Maret 2014

Puisi "Awal & Akhir"

Sungguh malam yang indah
Awalku berjumpa denganmu
Serasa aku berada di surga
Kesejukan lahir dan batin menyelimutiku

Waktu seakan melambat
Angin berhembus sepoi - sepoi
Bulan seakan mendekat dan membesar
Inikah pertanda hal itu ?

Dimataku kau begitu sempurna
Langkahmu dan gerak - gerikmu
Ucapanmu yang lembut
Membuat damai, tenang dan tenteram

Namun itu telah berlalu
Kini kau sungguh berbeda
Bagaikan siang dan malam
Mengapa kau bisa berubah ?

Akankah kau terus seperti ini ?
Sungguh perbedaan yang keterlaluan
Sekarang, kita pun terlalu jauh
Bagaikan timur dan barat

Kini, sifatmu tak seindah dulu
Yang selalu tersenyum dan tertawa
Dan kini keinginanku hilang seketika
Batinku hancur bagaikan debu

by : Said Ahmad

Kamis, 27 Maret 2014

Seloka "Ejekan Tak Termaafkan"

Hanya Beo yang berkicau
Sepatah katapun tiada diucap
Cobaan ini membuatku kacau
Mungkinkah manusia itu biadab ?

Sepatah katapun tiada diucap
Dibalaskan beribu-ribu kali
Mungkinkah manusia itu biadab ?
Mengapa nasibku seperti ini ?

Dibalaskan beribu-ribu kali
Yang tak mengerti apa yang dikata
Mengapa nasibku seperti ini ?
Tak apalah, ini belum seberapa

by : Said Ahmad

Kamis, 20 Maret 2014

Puisi "Kepergian Abadi"

Berdiam diri dalam renungan
Meluapkan segala yang ada
Tersembunyi di dalam lubuk hati
Kenapa... kenapa ini terjadi

Suasana diliputi kesunyian
Hanya suara tetesan air
Yang terjatuh dari si bola hitam
Sebagai pertanda kekacauan diri

Tiada sesuatu bisa menghapuskan
Adakah suara terdengar oleh kalian
Andaikan waktu dapat kembali
Pasti tiada terjadi hal seperti ini...

Ya Tuhan... Dengarkanlah!
Aku ingin menjumpai mereka
Walau... hanya dalam mimpi...

by : Said Ahmad